Rabu, 06 Januari 2016

Penonton Cinta Mereka (Puisi)



Jendelaku adalah layar film
Aku duduk di kursi tua
Tanganku sibuk merajut sebuah syal
Lalu sepasangan dua sejoli
Menatap dengan penuh cinta
Binar mata itu tak bisa berbohong

Mereka bertukar tawa
Memaki satu sama lain
Terkadang mencuri pandang
Wanita itu merona diam-diam
Sebab pria itu tak henti mengodanya

Aku tersenyum melihatnya
Drama di sebuah jendela klasik
Dua sejoli itu terlalu naif
Wanita itu pemberani dan pengecut dalam waktu bersamaan
Ia berani mengakui cinta itu tumbuh
Tapi takut cinta itu semakin dalam

Pria itu tangguh dan rapuh dalam waktu bersamaan
Tangguh karena berhasil membuat wanita terkecoh
Terkecoh jika ia tidak mencintai wanita itu
Rapuh karena hanya mampu menyembunyikan cinta itu dalam matanya

Aku sang penonton kisah mereka
Tersenyum tabah
Mereka saling mencinta
Namun tak ingin saling memiliki
Cinta itu terbalut dalam hal lain

Persahabatan
Anggap saja seperti itu.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Enterprise Project Management