Matamu teduh jika bukan kesedihan di baliknya
Senyummu manis jika bukan kesakitan yang kau tutupi
Dirimu cantik jika kau hilangkan kabut kemurungan itu
Cahayamu seterang bulan purnama
Mata berbinar seperti bintang Sirius
Namun awan kesedihanmu terlalu tebal
Hingga mereka tak mampu melihat cahayamu
Dirimu seindah senja
Banyak orang rela menunggu
Hanya untuk melihat keindahanmu
Banyak pula yang mengabadikanmu
Namun kini
Langit yang dipenuhi warna jingga telah lenyap
Kini langit penuh dengan warna abu-abu
Mendung yang berkepanjangan
Tak mampu kau hilangkan
Untuk membuat hujan dalam wajahmu saja
Kau begitu enggan
Di langit sore milikmu
Aku bertanya padamu, mengapa kau menjadi mendung
Dulu kau sangat terkenal sebagai Senja
Kamu menjawab, matahari itu sudah pergi
Jika kau berkenan,
aku yang akan menjadi mataharimu
Agar aku mampu melukis senja yang kau rindukan
Mengembalikan senja terindahmu
Matahari di segala musim dalam hidupmu
Tidak pernah lelah menyinarimu
Jika pada malammu
Aku akan membuat bulan lebih terang
Memperintahkan seluruh bintang
untuk menghiasi langitmu
Jadi, bolehkah aku yang menjadi mataharimu ?