Jumat, 01 Januari 2016

Penikmat Racun Sejak Belia

Asal mula saya memposting tentang judul yang saya buat dimulai dari kebiasaan saya bersama teman teman mengerjakan tugas tugas kampus di tempat tempat seperti mini market yang berfasilitas free wifi, tempat yang ber AC, lalu memiliki toilet, ya maklum saja, saya memiliki kebiasaan suka buang air kecil jadi saya bersama teman teman memilih tempat yang memiliki toilet juga, hehehehe.....
Seperti yang kita ketahui, mini market menjual berbagai kebutuhan sehari hari tidak terkecuali rokok. Dalam setiap kunjungan saya bersama teman teman ke sebuah mini market langganan, saya sering melihat sekumpulan anak anak SMP dan SMA yang masih berseragam duduk di teras mini market  tersebut lalu ada dari salah satu kumpulan anak anak tersebut yang membeli rokok kemudian mereka merokok bersama. Saya prihatin melihat pergaulan mereka yang dari sejak masih belia sudah sangat akrab dengan sebuah barang bernama rokok. Jujur saja, saya merupakan pribadi yang sangat tidak suka dengan rokok. Rokok menurut gambaran saya seperti sebuah racun yang dikemas dalam bentuk produk hisap yang siap dikonsumsi oleh manusia lalu dapat menyebarkan penyakit mematikan kepada orang orang yang berada di sekitar penikmatnya. Saya berpandangan banyak yang harus dilibatkan untuk bertanggung jawab dalam masalah ini. Yang pertama saya mengkritisi sikap pemerintah yang saya anggap tidak serius dalam menangani permasalahan ini karena saya melihat kontrol pemerintah terhadap peredaran rokok masih sangat jauh dari harapan dan juga seharusnya pemerintah bisa bersikap tegas seperti membuat peraturan untuk menangkap para perokok yang masih dibawah umur untuk kemudian diberikan bimbingan dan arahan serta diberikan fasilitas khusus seperti di rehabilitasi agar nantinya para perokok belia ini bisa kembali ke jalan yang benar dan menghilangkan kebiasaan merokok. Kemudian dibuatkan iklan iklan dengan menggunakan media apapun tentang bahaya merokok bagi kesehatan dan orang sekitar. Lalu yang kedua adalah pihak sekolah, seharusnya sekolah sekolah lebih gencar dalam memberikan penyuluhan dan sosialisasi tentang bahaya rokok bagi kesehatan dan orang sekitar agar para siswa bisa menjauhi dan mempunyai sikap tidak akan mencoba rokok. Selanjutnya bagi para siswa yang kedapatan merokok, diberikan sanksi tegas berupa 2 kali peringatan pemanggilan orang tua, dan peringatan yang ketiga berupa pengeluaran siswa dari sekolah tersebut sehingga para siswa menjadi takut dan jera. Yang terakhir adalah pihak orangtua, seharusnya sebagai orangtua yang baik dan sayang terhadap anak anaknya, orang tua harus mengontrol penuh pergaulan anak anaknya dan memberikan pandangan pandangan tentang bahaya merokok serta memberikan sanksi tegas jika anaknya kedapatan merokok. Karena menurut saya jika Indonesia memiliki banyak generasi muda yang sudah tidak sehat secara jasmani, bukan tidak mungkin Indonesia akan mendapatkan generasi muda yang tidak berkualitas. Jika sudah seperti itu, rasanya sulit Indonesia menjadi negara maju dibawah kekuasaan para generasi muda yang sudah terkontaminasi rokok.

Jadi kesimpulan pada postingan saya kali ini adalah keprihatinan saya terhadap generasi muda dibawah umur yang sudah akrab dengan rokok. Saya membatasi topik yang saya tulis hanya kepada para perokok yang masih SMP dan SMA karena saya tertarik untuk mengutarakan pandangan saya terhadap Siswa SMP dan SMA yang merokok. Namun bukan berarti saya menyetujui dan mewajarkan jika sudah kuliah, atau sudah berkeluarga untuk mengkonsumsi rokok, saya tetap tidak setuju dan sangat menentang keras. 

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Enterprise Project Management