Tugas Teori Organisasi Umum
Bab 5 & Bab 6
1.
Tipe &
Bentuk Organisasi
A. Piramida Mendatar ( Flat )
Ciri-ciri :
1.
Jumlah satuan
organisasi tidak banyak sehingga tingkat-tingkat hirarki kewenangan sedikit
2.
Jumlah pekerja (bawahan)
yang harus dikendalikan cukup banyak
3.
Format jabatan
untuk tingkat pimpinan sedikit karena jumlah pimpinan relatif kecil
B. Piramida Terbalik
Organisasi piramida terbalik salah satu
unit dari tipe piramida terbalik adalah jumlah jabatan pimpinan lebih besar
daripada jumlah pekerja. Organisasi ini hanya cocok untuk organisasi - organisasi
yang pengangkatan pegawainya berdasarkan atas jabatan fungsional seperti
organisasi - organisasi/ lembaga - lembaga penelitian, lembaga-lembaga
pendidikan.
C. Tipe Kerucut
Ciri – ciri :
1.
Jumlah satuan organisasi
banyak sehingga tingka t- tingkat hirarki/ kewenangan banyak.
2.
Rentang kendali
sempit.
3.
Pelimpahan
wewenang dan tanggung jawab kepada pejabat/ pimpinan yang bawah/ rendah
4.
Jarak antara
pimpinan tingkat atas dengan pimpinan tingkat bawah terlalu jauh
5.
Jumlah informasi
jabatan cukup besar
Bentuk- bentuk organisasi :
A. Bentuk organisasi staff
B. Bentuk organisasi lini
C. Bentuk organisasi fungsional
D. Bentuk organisasi fungsional dan lini
E.
Bentuk
organisasi fungsional dan staff
F.
Bentuk
organisasi lini dan staff
2.
Struktur atau
Skema Organisasi
Struktur / bagian organisasi
memperlihatkan satuan-satuan organisasi, hubungan-hubungan dan saluran wewenang
dan tanggung jawab yang ada dalam organisasi. Jadi arti organisasi dan tipe
organisasi sering disamakan, padahal keduanya berbeda. Menurut tipenya
organisasi dibedakan menjadi dua macam, yaitu organisasi dengan tipe piramid
dan organisasi dengan tipe kerucut. Bentuk organisasi memandang dari segi tata
hubungan, wewenang , dan tanggung jawab yang ada dalam suatu organisasi.
3.
Ciri – Ciri
Organisasi
Secara sederhana, organisasi adalah suatu kerjasama
sekelompok orang untuk mencapai tujuan bersama yang diinginkan dan mau terlibat
dengan peraturan yang ada. Organisasi bisa disebut juga sebagai wadah atau
tempat untuk melakukan kegiatan bersama, agar dapat mencapai tujuan yang telah
ditetapkan bersama
Adapun
ciri-ciri dari organisasi adalah :
A.
Adanya komponen
( atasan dan bawahan)
B.
Adanya kerja
sama (kooperative yang berstruktur dari sekelompok orang )
C.
Adanya tujuan
D.
Adanya sasaran
E.
Adanya
keterikatan format dan tata tertib yang harus ditaati
F.
Adanya
pendelegasian wewenang dan koordinasi tugas-tugas
4.
Definisi Bentuk
Organisasi Menurut Beberapa Ahli Organisasi Manajemen
Menurut para ahli terdapat beberapa
pengertian organisasi sebagai berikut :
A.
Stoner
mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan - hubungan yang melalui
mana orang - orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama.
B.
James D. Mooney
mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk
mencapai tujuan bersama.
C.
Chester I.
Bernard berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan suatu sistem aktivitas
kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
D.
Stephen P.
Robbins menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang
dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat
diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk
mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
E.
Prof Dr. Sondang
P. Siagian, mendefinisikan organisasi ialah setiap bentuk persekutuan antara
dua orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara formal
terikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan
yang mana terdapat seseorang / beberapa orang yang disebut atasan dan seorang /
sekelompok orang yang disebut dengan bawahan.
F.
Drs. Malayu S.P
Hasibuan mengatakan organisasi ialah suatu sistem perserikatan formal,
berstruktur dan terkoordinasi dari sekelompok yang bekerja sama dalam mencapai
tujuan tertentu. Organisasi hanya merupakan alat dan wadah saja.
G.
Prof. Dr. Mr
Pradjudi Armosudiro mengatakan organisasi adalah struktur pembagian kerja dan
struktur tata hubungan kerja antara sekelompok orang pemegang posisi yang
bekerjasama secara tertentu untuk bersama-sama mencapai tujuan tertentu.
H.
James D Mooney
berpendapat bahwa Organization is the form of every human, association for the
assignment of common purpose atau organisasi adalah setiap bentuk kerjasama
untuk pencapaian suatu tujuan bersama.
I.
Chester L
Bernard (1938) mengatakan bahwa Organisasi adalah sistem kerjasama antara dua
orang atau lebih ( Define organization as a system of cooperative of two or
more persons) yang sama-sama memiliki visi dan misi yang sama.
J.
Paul Preston dan
Thomas Zimmerer mengatakan bahwa Organisasi adalah sekumpulan orang-orang yang
disusun dalam kelompok - kelompok, yang bekerjasama untuk mencapai tujuan
bersama. (Organization is a collection people, arranged into groups, working
together to achieve some common objectives).
5.
Hal - hal
Penting Yang Perlu Dipenuhi Dalam Membentuk Suatu Organisasi
A.
Adanya tujuan
bersama.
Dalam membentuk sebuah organisasi, hal
utama yang harus dibuat atau disepakati adalah tujuan dari pembuatan organisasi
itu sendiri. Dan hal tersebut harus didasarkan atas tujuan bersama dari masing
– masing anggota organisasi tersebut
B.
Adanya kerjasama
dua orang atau lebih.
Organisasi membutuhkan yang namanya
kerjasama. Anggota dalam organisasi tidak bisa bekerja sendirian, mereka harus
saling bekerja sama satu sama lain agar tujuan dalam organisasi tersebut bisa
tercapai
C.
Adanya pembagian
tugas.
Organisasi juga harus membuat pembagian
tugas yang merata kepada masing – masing anggota atau masing – masing divisi
agar pekerjaannya bisa menjadi efektif dan efisien serta adil
D.
Adanya kehendak
untuk bekerjasama.
Dalam organisasi, masing – masing
anggota harus menumbuhkan sikap mau bekerja sama antar anggota didalam diri
mereka, karena hal ini sangat berguna bagi kelangsungan pertumbuhan organisasi
tersebut
6.
Rentang Kendali
Dengan Batasan – batasan
Rentang
Kendali adalah jumlah bawahan langsung yang dapat dipimpin dan dikendalikan
secara efektif oleh seorang manajer.
Rentang
Kendali (span of control) sangat perlu dalam pengorganisasian, karena
berhubungan dengan pembagian kerja, koordinasi, dan kepemimpinan seorang
pemimpin (manajer).
Perlunya
rentang kendali dalam organisasi karena adanya limits factor ( keterbatasan ),
yaitu :
A.
Keterbatasan
waktu.
Artinya bahwa pada saat yang bersamaan
seorang pemimpin melakukan pekerjaan yang beraneka macam.
B.
Keterbatasan
pengetahuan.
Artinya bahwa seorang pemimpin tidak
mungkin dapat mengetahui semua pekerjaan dalam organisasi, karena itu perlu
diadakan pembagian pekerjaan kepada anggotanya.
C.
Keterbatasan
kemampuan.
Artinya bahwa seorang pemimpin
organisasi kemampuannya terbatas, karena itu perlu diadakan batas jumlah
anggota langsungnya.
D.
Keterbatasan
perhatian
Artinya bahwa seorang pemimpin terbatas
perhatiannya, ia tidak dapat memperhatikan semua masalah yang dilakukan
anggotanya sehingga perlu diadakan pembatasan jumlah anggota langsung yang
dipimpinnya.
7.
Bentuk – bentuk Organisasi
Serta Kebaikan & Keburukannya
A. Organisasi Garis
Organisasi garis merupakan bentuk organisasi tertua, dan paling sederhana. Organisasi dengan jumlah karyawan sedikit dan pemiliknya merupakan pimpinan tertinggi didalam perusahaan/ organisasi yang mempunyai hubungan langsung dengan bawahannya. Di sini setiap bagian - bagian utama langsung berada dibawah seorang pemimipin serta pemberian wewenang dan tanggung jawab bergerak vertikal ke bawah dengan pendelegasian yang tegas, melalui jenjang hirarki yang ada.
Organisasi garis merupakan bentuk organisasi tertua, dan paling sederhana. Organisasi dengan jumlah karyawan sedikit dan pemiliknya merupakan pimpinan tertinggi didalam perusahaan/ organisasi yang mempunyai hubungan langsung dengan bawahannya. Di sini setiap bagian - bagian utama langsung berada dibawah seorang pemimipin serta pemberian wewenang dan tanggung jawab bergerak vertikal ke bawah dengan pendelegasian yang tegas, melalui jenjang hirarki yang ada.
Kebaikan organisasi garis :
·
Bentuk
organisasi sederhana sehingga mudah dipahami dan dilaksanakan.
·
Pembagian tugas
serta tanggung jawab dan kekuasaan cukup jelas.
·
Adanya kesatuan
dalam perintah dan pelaksanaan sehingga mempermudah pemeliharaan disiplin dan
bertanggung jawab.
·
Pengambilan
keputusan dapat dilaksanakan secara cepat karena komunikasi cukup mudah.
Keburukan organisasi garis :
·
Bentuk
organisasi tidak fleksibel.
·
Kemungkinan
pemimpin untuk bertindak otokratis besar.
·
Ketergantungan
pada seseorang cukup besar sehingga mudah terjadi kekacauan bila seseorang
didalam garis organisasi “hilang”.
B.
Organisasi Garis
& Staf
Dalam organisasi ini ada dua kelompok orang-orang yang berpengaruh dalam menjalankan organisasi itu, yaitu orang yang melaksanakan tugas pokok organisasi dalam rangka pencapaian tujuan, yang digambarkan dengan garis atau lini. Orang yang melakukan tugasnya berdasarkan keahlian yang dimilikinya, orang ini berfungsi hanya untuk memberikan saran - saran kepada unit operasional. Orang-orang tersebut disebut staf.
Di dalam organisasi garis dan staf terdapat spesialisasi yang beraneka ragam yang dipergunakan secara maksimal. Dalam melaksakan pekerjaannya, anggota atau lini dapat menerima pengarahan serta informasi dari staf. Pengarahan yang diberikan staf dapat dijadikan pedoman bagi pelaksana. Staf mempunyai pengaruh yang besar dalam pelaksanaan pekerjaan.
Dalam organisasi ini ada dua kelompok orang-orang yang berpengaruh dalam menjalankan organisasi itu, yaitu orang yang melaksanakan tugas pokok organisasi dalam rangka pencapaian tujuan, yang digambarkan dengan garis atau lini. Orang yang melakukan tugasnya berdasarkan keahlian yang dimilikinya, orang ini berfungsi hanya untuk memberikan saran - saran kepada unit operasional. Orang-orang tersebut disebut staf.
Di dalam organisasi garis dan staf terdapat spesialisasi yang beraneka ragam yang dipergunakan secara maksimal. Dalam melaksakan pekerjaannya, anggota atau lini dapat menerima pengarahan serta informasi dari staf. Pengarahan yang diberikan staf dapat dijadikan pedoman bagi pelaksana. Staf mempunyai pengaruh yang besar dalam pelaksanaan pekerjaan.
Kebaikan
organisasi garis & staf :
·
Adanya pembagian
tugas yang jelas antara orang-orang yang melaksanakan tugas pokok dan penunjang.
·
Keputusan yang
diambil biasanya telah dipertimbangkan secara matang oleh segenap orang yang
terdapat dalam organisasi, termasuk staf.
·
Adanya kemampuan
dan bakat yang berbeda-beda dari anggota organisasi memungkinkan
dikembangkannya spesialisasi keahlian.
·
Adanya ahli-ahli
dalam staf akan menghasilkan mutu pekerjaan yang lebih baik.
·
Disiplin para
anggota tinggi karena tugas yang dilaksanakan oleh seseorang sesuai dengan
bakat kealian, pendidikan dan pengalamannya.
Keburukan
organisasi garis & staf :
·
Bagi para
pelaksana operasional perbedaan antara perintah dan saran tidak selalu jelas. Maksudnya
dalam pelaksanaan tugas – tugas operasional, orang-orang lini atau garis
dihadapkan pada dua macam atasan, yaitu atasan yang terdapat dalam
komando yang mempunyai hak memerintah dan pimpinan staf yang meskipun hanya
berhak memberikan saran, namun perlu pula ditaati karna sarannya berdasarkan
pada keahlian dan wewenang fungsional.
·
Saran serta
nasehat dari staf mungkin kurang tepat atau sulit dilaksanakan, karena kurang
adanya tanggung jawab terhadap perkerjaan.
·
Pejabat garis
cenderung untuk mengabaikan gagasan dari staf sehingga gagasan tersebut dapat
tidak berguna.
·
Timbulnya
kekacauan bila tugas - tugas tidak dirumuskan dengan jelas.
C.
Organisasi
Fungsional
Organisasi dengan bentuk ini merupakan suatu organisasi yang berdasarkan pembagian tugasnya serta kegiatannya pada spesialisasi yang dimiliki oleh pejabat -pejabatnya. Organisasi ini tidak terlalu menekan hirarki struktural, tetapi lebih pada sifat dan fungsi yang perlu dijalankan.
Dalam organisasi ini seorang bawahan dapat menerima beberapa instruksi dari beberapa pejabat serta harus mempertanggung jawabkannya pada masing-masing pejabat yang bersangkutan.
Organisasi dengan bentuk ini merupakan suatu organisasi yang berdasarkan pembagian tugasnya serta kegiatannya pada spesialisasi yang dimiliki oleh pejabat -pejabatnya. Organisasi ini tidak terlalu menekan hirarki struktural, tetapi lebih pada sifat dan fungsi yang perlu dijalankan.
Dalam organisasi ini seorang bawahan dapat menerima beberapa instruksi dari beberapa pejabat serta harus mempertanggung jawabkannya pada masing-masing pejabat yang bersangkutan.
Kebaikan
dari organisasi fungsional :
·
Adanya
spesialisasi menyebabkan perencanaan tugas dapat dengan baik.
·
Spesialisasi
karyawan dapat dilakukan secara maksimal.
·
Koordinasi
antara orang-orang dalam satu fungsi mudah dilaksanakan atau dijalankan.
·
Pekerjaan mental
dapat dipisahkan dari pekerjaan fisik.
Keburukan
dari organisasi Fungsional :
·
Tanggung jawab
terbagi-bagi, sehingga jika terjadi satu masalah tidak jelas siapa yang harus
bertanggung jawab penuh.
·
Ditinjau dari
segi karyawan, banyaknya atasan yang membingungkan.
·
Terjadi saling
mementingkan fungsi masing - masing menyebabkan koordinasi yang bersifat
menyeluruh sukar dijalankan.
·
Pertukaran
(mutasi) pekerjaan sukar dilakukan, karena anggota organisasi terlalu mengspesialisasikan
diri dalam satu bidang keahliannya saja, sehingga untuk mengadakan pertukaran
jabatan harus dilakukan suatu pendidikan yang intensif terlebih dahulu.
D.
Organisasi Garis
& Fungsional
Organisasi Lini
dan Fungsional adalah organisasi yang masing - masing anggota mempunyai
wewenang yang sama dan pimpinannya kolektif. Organisasi Komite lebih
mengutamakan pimpinan, artinya dalam organisasi ini terdapat pimpinan
“kolektif/ presidium/plural executive” dan komite ini bersifat managerial.
Komite dapat juga bersifat formal atau informal, komite - komite itu dapat
dibentuk sebagai suatu bagian dari struktur organisasi formal, dengan tugas - tugas
dan wewenang yang dibagi - bagi secara khusus.
Kebaikan dari organisasi
garis & fungsional :
·
Solidaritas
tinggi.
·
Disiplin tinggi.
·
Produktifitas
tinggi karena spesialisasi dilaksanakan maksimum.
·
Pekerjaan - pekerjaan
yang tidak rutin atau teknis tidak dikerjakan.
·
Keputusan dapat
diambil dengan baik dan tepat.
·
Kecil
kemungkinan penggunaan kekuasaan secara berlebihan dari pimpinan.
·
Usaha kerjasama
bawahan mudah digalang.
Keburukan dari organisasi garis & fungsional
:
·
Kurang fleksibel
dan tour of duty.
·
Spesialisasi
memberikan kejenuhan.
·
Proses
pengambilan keputusan agak larnban karena harus dibicarakan terlebih dahulu
dengan anggota organisasi.
·
Kalau terjadi
kemacetan kerja, tidak seorang pun yang mau bertanggung jawab melebihi yang
lain.
·
Para pelaksana
sering bingung, karena perintah datangnya tidak dari satu orang saja.
·
Kreativitas
nampaknya sukar dikembangkan, karena perintah pelaksanaan didasarkan pada
kolektivitas.
E.
Organisasi
Matrik
Organisasi
matrik disebut juga sebagai organisasi manajemen proyek yaitu organisasi di
mana penggunaan struktur organisasi menunjukkan di mana para spesialis yang
mempunyai ketrampilan di masing-masing bagian dari kegiatan perusahaan dikumpulkan
lagi menjadi satu untuk mengerjakan suatu proyek yang harus diselesaikan.
Organisasi
matrik digunakan berdasarkan struktur organisasi staf dan lini khususnya di
bidang penelitian dan pengembangan.
Organisasi
matrik akan menghasilkan wewenang ganda di mana wewenang horizontal diterima
manajer proyek sedangkan wewenang fungsionalnya yaitu sesuai dcngan keahliannya
dan tetap akan melekat sampai proyek selesai, karena memang terlihat dalam
struktur formalnya. Sebagai akibat anggota organisasi matrik mempunyai dua
wewenang, hal ini berarti bahwa dalam melaksanakan kegiatannya para anggotanya
juga harus melaporkan kepada dua atasan
Untuk
mengatasi masalah yang mungkin timbul, biasanya manajer proyek diberi jaminan
untuk melaksanakan wewenangnya dalam memberikan perintah di mana manajer proyek
tersebut akan langsung lapor kepada manajer puncak.
Kebaikan
dari organisasi matrik :
Pada
fleksibelitas dan kemampuannya dalam memperhatikan masalah - masalah yang
khusus maupun persoalan teknis yang unik serta pelaksanaan kegiatan organisasi
matrik tidak mengganggu struktur organisasi yang ada.
Keburukan
dari organisasi matrik :
Manajer
proyek tak bisa mengkoordinir berbagai bagian yang berbeda hingga menghadapi kesulitan
dalam mengembangkan tim yang terpadu dikarenakan penyimpangan pelaksanaan
perintah untuk masing-masing individu. Untuk mengatasi kesulitan yang mungkin
timbul, maka manajer proyek biasanya diberi wewenang khusus yang penting,
misalnya: dalam menentukan gaji, mempromosikan atau melakukan perlakuan
personalia.
F.
Organisasi
Komite
Organisasi
komite adalah bentuk organisasi di mana tugas kepemimpinan dan tugas tertentu
dilaksanakan secara kolektif oleh sekelompok pejabat, yang berupa komite atau dewan
atau board dengan pluralistik manajemen.
Kebaikan dari organisasi
komite :
·
Pelaksanaan
decision making berlangsung baik karena terjadi musyawarah dengan pemegang
saham maupun dewan.
·
Kepemimpinan
yang bersifat otokratis sangat kecil.
·
Dengan
adanya tour of duty maka pengembangan karier terjamin.
Keburukan dari organisasi
komite :
·
Proses decesion
making sangat lamban.
·
Biaya
operasional rutin sangat tinggi.
·
Kalau ada
masalah sering kali terjadi penghindaran siapa yang bertanggung jawab.
8.
Macam – macam Skema
Organisasi & Penjelasannya
A.
Skema Organisasi
Fungsional
Dalam skema organisasi fungsional,
menjelaskan tentang letak dari fungsi-fungsi tugas dalam hubungannya dengan
fungsi-fungsi yang lain.
B.
Skema Organisasi
Jabatan
Dalam skema organisasi jabatan,
menjelaskan tentang garis wewenang yang harus dianut sesuai dengan jabatan
masing-masing.
C.
Skema Organisasi
Nama
Dalam skema organisasi nama, menjelaskan
tentang garis wewenang yang harus dianut sesuai dengan nama-nama para pejabat
yang bersangkutan.
D.
Skema Organisasi
Nama dan Jabatan
Dalam skema organisasi nama dan jabatan,
menggabungkan antara masing-masing jabatan dengan masing-masing nama para
pejabat dalam suatu organisasi.
E.
Skema Organisasi
Struktur
Dalam skema organisasi truktur,
menjelaskan tingkatan jenjang antara unit-unit dalam organisasi tersebut.
Contoh Kasus
Konflik Buruh Dengan PT Megariamas
Sekitar 500 buruh yang tergabung dalam Serikat Buruh Garmen Tekstil dan Sepatu-Gabungan Serikat Buruh Independen (SBGTS-GSBI) PT Megariamas Sentosa, Selasa (23/9) siang ‘menyerbu’ Kantor Sudin Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Nakertrans) Jakarta Utara di Jl Plumpang Raya, Kelurahan Semper Timur, Kecamatan Koja, Jakarta Utara. Mereka menuntut pemerintah mengambil tindakan tegas terhadap perusahaan yang mempekerjakan mereka karena mangkir memberikan tunjangan hari raya (THR).
Ratusan buruh PT Megariamas Sentosa yang berlokasi di Jl Jembatan III Ruko 36 Q, Pluit, Penjaringan, Jakut, datang sekitar pukuk 12.00 WIB. Sebelum ditemui Kasudin Nakertrans Jakut, mereka menggelar orasi yang diwarnai aneka macam poster yang mengecam usaha perusahaan menahan THR mereka. Padahal THR merupakan kewajiban perusahaan sesuai dengan ketentuan yang tertuang dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 4/1994 tentang THR.
“Kami menuntut hak kami untuk mendapatkan THR sesuai dengan peraturan yang berlaku. Dan jangan dikarenakan ada konflik internal kami tidak mendapatkan THR, karena setahu kami perusahaan garmen tersebut tidak merugi, bahkan sebaliknya. Jadi kami minta pihak Sudin Nakertrans Jakut bisa memfasilitasi kami,” jelas Abidin, koordinator unjuk rasa ketika berorasi di tengah-tengah rekannya yang didominasi kaum perempuan itu, Selasa (23/9) di depan kantor Sudin Nakertrans Jakut. Sekedar diketahui ratusan buruh perusahaan garmen dengan memproduksi pakaian dalam merek Sorella, Pieree Cardine, Felahcy, dan Young Heart untuk ekspor itu telah berdiri sejak 1989 ini mempekerjakan sekitar 800 karyawan yang mayoritas perempuan.
Demonstrasi ke Kantor Nakertrans bukan yang pertama, sebelumnya ratusan buruh ini juga mengadukan nasibnya karena perusahan bertindak sewenang-wenang pada karyawan. Bahkan ada beberapa buruh yang diberhentikan pihak perusahaan karena dinilai terlalu vokal. Akibatnya, kasus konflik antar buruh dan manajemen dilanjutkan ke Pengadilan Hubungan Industrial. Karena itu, pihak manajemen mengancam tidak akan memberikan THR kepada pekerjanya.
Mengetahui hal tersebut, ratusan buruh PT Megariamas Sentosa mengadu ke kantor Sudin Nakertrans Jakut. Setelah dua jam menggelar orasi di depan halaman Sudin Nakertrans Jakut, bahkan hendak memaksa masuk ke dalam kantor. Akhirnya perwakilan buruh diterima oleh Kasudin Nakertrans, Saut Tambunan di ruang rapat kantornya. Dalam peryataannya di depan para pendemo, Sahut Tambunan berjanji akan menampung aspirasi para pengunjuk rasa dan membantu menyelesaikan permasalahan tersebut. "Pasti kami akan bantu, dan kami siap untuk menjadi fasilitator untuk menyelesaikan masalah ini," tutur Sahut.
Selain itu, Sahut juga akan memanggil pengusaha agar mau memberikan THR karena itu sudah kewajiban. “Kalau memang perusahaan tersebut mengaku merugi, pihak manajemen wajib melaporkan ke pemerintah dengan bukti konkret,” kata Saut Tambunan kepada beritajakarta.com usai menggelar pertemuan dengan para perwakilan demonstrasi.
Sesuai peraturan, karyawan dengan masa kerja di atas satu tahun berhak menerima THR. Sementara bagi karyawan dengan masa kerja di bawah satu tahun di atas tiga bulan, THR-nya akan diberikan secara proporsional atau diberikan sebesar 3/12X1 bulan gaji. Karyawan yang baru bekerja di bawah tiga bulan bisa saja dapat tergantung dari kebijakan perusahaan.
Saut menambahkan, sejauh ini sudah ada empat perusahaan yang didemo karena mangkir membayar THR. “Sesuai dengan peraturan H-7 seluruh perusahaan sudah harus membayar THR kepada karyawannya. Karena itu, kami upayakan memfasilitasi. Untuk kasus karyawan PT Megariamas Sentosa memang sedang ada sedikit permasalahan sehingga manajemen sengaja menahan THR mereka. Namun, sebenarnya itu tidak boleh dan besok kami upayakan memfasilitasi ke manajemen perusahaan.
Lebih lanjut dikatakannya, untuk kawasan Jakarta Utara tercatat ada sekitar 3000 badan usaha atau perusahaan di sektor formal. Untuk melakukan monitoring, pihaknya menugaskan 15 personel pengawas dan 10 personel mediator untuk menangani berbagai kasus seperti kecelakaan kerja, pemutusan hubungan kerja, tuntutan upah maupun upah normatif dan THR. “Kami masih kekurangan personel, idealnya ada 150 personel pengawas dan 100 personel mediator,” tandas Saut Tambunan
Analisis & Saran
Dengan membaca artikel diatas kita mendapatkan salah satu contoh kasus suatu konflik yang terjadi dalam suatu organisasi perusahaan, didalam kasus ini terlihat bahwa seorang pemimpin berlaku tidak bertanggung jawab, tidak adil dan tidak jujur terhadap bawahannya dalam memimpin dan menjalankan suatu perusahan. Mereka beretika tidak baik dengan tidak memberikan hak para buruh, berbohong pada buruh, tidak memberikan hak THR, bisa memecat buruh yang menurut mereka terlalu vokal dengan mudah dan senantiasa mempermainkan para bawahannya terutama buruh dengan bertindak sangat tidak bijaksana sebagai seorang yang memiliki kekuasaan di dalam perusahaan. Kasus seperti ini jelas sangat berpengaruh terhadap terjadinya sebuah konflik. Kasus etika dan sikap pemimpin adalah penyebab utama terjadinya konflik dalam kasus ini. Bila kasus seperti ini semakin banyak maka semakin banyak pula buruh yang akan menjadi korban para pemilik perusahaan yang tidak bertanggung jawab dan bertindak sewenang-wenang seperti contoh kasus diatas. Bila kasus ini tidak selesai dengan cara mediator maka perlu adanya proses hukum karena pemilik telah melanggar hak seseorang dan telah melanggar hukum yang berlaku tentang pemberian THR kepada tenaga kerja. Mungkin ini adalah salah satu solusi yang mungkin bisa menyelesaikan konflik dalam perusahaan seperti ini dan sebaiknya para pengusaha memperlakukan bawahannya dengan sebaik - baiknya dengan memberikan hak sesuai dengan kewajiban mereka di perusahaan.