Sabtu, 25 Oktober 2014

Tugas Teori Organisasi umum Minggu III

Tugas Teori Organisasi Umum
Bab 5 & Bab 6

1.        Tipe & Bentuk Organisasi

A.  Piramida Mendatar ( Flat )
Ciri-ciri :
1.       Jumlah satuan organisasi tidak banyak sehingga tingkat-tingkat hirarki kewenangan sedikit
2.       Jumlah pekerja (bawahan) yang harus dikendalikan cukup banyak
3.       Format jabatan untuk tingkat pimpinan sedikit karena jumlah pimpinan relatif kecil
B.  Piramida Terbalik
Organisasi piramida terbalik salah satu unit dari tipe piramida terbalik adalah jumlah jabatan pimpinan lebih besar daripada jumlah pekerja. Organisasi ini hanya cocok untuk organisasi - organisasi yang pengangkatan pegawainya berdasarkan atas jabatan fungsional seperti organisasi - organisasi/ lembaga - lembaga penelitian, lembaga-lembaga pendidikan.
C.  Tipe Kerucut
Ciri – ciri :
1.      Jumlah satuan organisasi banyak sehingga tingka t- tingkat hirarki/ kewenangan banyak.
2.      Rentang kendali sempit.
3.      Pelimpahan wewenang dan tanggung jawab kepada pejabat/ pimpinan yang bawah/ rendah
4.      Jarak antara pimpinan tingkat atas dengan pimpinan tingkat bawah terlalu jauh
5.      Jumlah informasi jabatan cukup besar

Bentuk- bentuk organisasi :
A.  Bentuk organisasi staff
B.  Bentuk organisasi lini
C.  Bentuk organisasi fungsional
D.  Bentuk organisasi fungsional dan lini
E.   Bentuk organisasi fungsional dan staff
F.   Bentuk organisasi lini dan staff



2.        Struktur atau Skema Organisasi

Struktur / bagian organisasi memperlihatkan satuan-satuan organisasi, hubungan-hubungan dan saluran wewenang dan tanggung jawab yang ada dalam organisasi. Jadi arti organisasi dan tipe organisasi sering disamakan, padahal keduanya berbeda. Menurut tipenya organisasi dibedakan menjadi dua macam, yaitu organisasi dengan tipe piramid dan organisasi dengan tipe kerucut. Bentuk organisasi memandang dari segi tata hubungan, wewenang , dan tanggung jawab yang ada dalam suatu organisasi.


3.        Ciri – Ciri Organisasi

Secara sederhana, organisasi adalah suatu kerjasama sekelompok orang untuk mencapai tujuan bersama yang diinginkan dan mau terlibat dengan peraturan yang ada. Organisasi bisa disebut juga sebagai wadah atau tempat untuk melakukan kegiatan bersama, agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama
Adapun ciri-ciri dari organisasi adalah :
A.    Adanya komponen ( atasan dan bawahan)
B.     Adanya kerja sama (kooperative yang berstruktur dari sekelompok orang )
C.     Adanya tujuan
D.    Adanya sasaran
E.     Adanya keterikatan format dan tata tertib yang harus ditaati
F.      Adanya pendelegasian wewenang dan koordinasi tugas-tugas


4.         Definisi Bentuk Organisasi Menurut Beberapa Ahli Organisasi Manajemen

Menurut para ahli terdapat beberapa pengertian organisasi sebagai berikut :

A.       Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan - hubungan yang melalui mana orang - orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama.
B.       James D. Mooney mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
C.       Chester I. Bernard berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
D.       Stephen P. Robbins menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
E.        Prof Dr. Sondang P. Siagian, mendefinisikan organisasi ialah setiap bentuk persekutuan antara dua  orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara formal terikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan yang mana terdapat seseorang / beberapa orang yang disebut atasan dan seorang / sekelompok orang yang disebut dengan bawahan.
F.        Drs. Malayu S.P Hasibuan mengatakan organisasi ialah suatu sistem perserikatan formal, berstruktur dan terkoordinasi dari sekelompok yang bekerja sama dalam mencapai tujuan tertentu. Organisasi hanya merupakan alat dan wadah saja.
G.       Prof. Dr. Mr Pradjudi Armosudiro mengatakan organisasi adalah struktur pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara sekelompok orang pemegang posisi yang bekerjasama secara tertentu untuk bersama-sama mencapai tujuan tertentu.
H.       James D Mooney berpendapat bahwa Organization is the form of every human, association for the assignment of common purpose atau organisasi adalah setiap bentuk kerjasama untuk pencapaian suatu tujuan bersama.
I.          Chester L Bernard (1938) mengatakan bahwa Organisasi adalah sistem kerjasama antara dua orang atau lebih ( Define organization as a system of cooperative of two or more persons) yang sama-sama memiliki visi dan misi yang sama.
J.          Paul Preston dan Thomas Zimmerer mengatakan bahwa Organisasi adalah sekumpulan orang-orang yang disusun dalam kelompok - kelompok, yang bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama. (Organization is a collection people, arranged into groups, working together to achieve some common objectives).


5.        Hal - hal Penting Yang Perlu Dipenuhi Dalam Membentuk Suatu Organisasi

A.       Adanya tujuan bersama.
Dalam membentuk sebuah organisasi, hal utama yang harus dibuat atau disepakati adalah tujuan dari pembuatan organisasi itu sendiri. Dan hal tersebut harus didasarkan atas tujuan bersama dari masing – masing anggota organisasi tersebut
B.       Adanya kerjasama dua orang atau lebih.
Organisasi membutuhkan yang namanya kerjasama. Anggota dalam organisasi tidak bisa bekerja sendirian, mereka harus saling bekerja sama satu sama lain agar tujuan dalam organisasi tersebut bisa tercapai
C.       Adanya pembagian tugas.
Organisasi juga harus membuat pembagian tugas yang merata kepada masing – masing anggota atau masing – masing divisi agar pekerjaannya bisa menjadi efektif dan efisien serta adil
D.       Adanya kehendak untuk bekerjasama.
Dalam organisasi, masing – masing anggota harus menumbuhkan sikap mau bekerja sama antar anggota didalam diri mereka, karena hal ini sangat berguna bagi kelangsungan pertumbuhan organisasi tersebut






6.         Rentang Kendali Dengan Batasan – batasan
Rentang Kendali adalah jumlah bawahan langsung yang dapat dipimpin dan dikendalikan secara efektif oleh seorang manajer.
Rentang Kendali (span of control) sangat perlu dalam pengorganisasian, karena berhubungan dengan pembagian kerja, koordinasi, dan kepemimpinan seorang pemimpin (manajer).
Perlunya rentang kendali dalam organisasi karena adanya limits factor ( keterbatasan ), yaitu :
A.       Keterbatasan waktu.
Artinya bahwa pada saat yang bersamaan seorang pemimpin melakukan pekerjaan yang beraneka macam.
B.       Keterbatasan pengetahuan.
Artinya bahwa seorang pemimpin tidak mungkin dapat mengetahui semua pekerjaan dalam organisasi, karena itu perlu diadakan pembagian pekerjaan kepada anggotanya.
C.       Keterbatasan kemampuan.
Artinya bahwa seorang pemimpin organisasi kemampuannya terbatas, karena itu perlu diadakan batas jumlah anggota langsungnya.
D.       Keterbatasan perhatian
Artinya bahwa seorang pemimpin terbatas perhatiannya, ia tidak dapat memperhatikan semua masalah yang dilakukan anggotanya sehingga perlu diadakan pembatasan jumlah anggota langsung yang dipimpinnya.


7.        Bentuk – bentuk Organisasi Serta Kebaikan & Keburukannya

A.  Organisasi Garis
Organisasi garis merupakan bentuk organisasi tertua, dan paling sederhana. Organisasi dengan jumlah karyawan sedikit dan pemiliknya merupakan pimpinan tertinggi didalam perusahaan/ organisasi yang mempunyai hubungan langsung dengan bawahannya. Di sini setiap bagian - bagian utama langsung berada dibawah seorang pemimipin serta pemberian wewenang dan tanggung jawab bergerak vertikal ke bawah dengan pendelegasian yang tegas, melalui jenjang hirarki yang ada.

Kebaikan organisasi garis :
·      Bentuk organisasi sederhana sehingga mudah dipahami dan dilaksanakan.
·      Pembagian tugas serta tanggung jawab dan kekuasaan cukup jelas.
·      Adanya kesatuan dalam perintah dan pelaksanaan sehingga mempermudah pemeliharaan disiplin dan bertanggung jawab.
·      Pengambilan keputusan dapat dilaksanakan secara cepat karena komunikasi cukup mudah.

Keburukan organisasi garis :
·      Bentuk organisasi tidak fleksibel.
·      Kemungkinan pemimpin untuk bertindak otokratis besar.
·      Ketergantungan pada seseorang cukup besar sehingga mudah terjadi kekacauan bila seseorang didalam garis organisasi “hilang”.



B.     Organisasi Garis & Staf
Dalam organisasi ini ada dua kelompok orang-orang yang berpengaruh dalam menjalankan organisasi itu, yaitu orang yang melaksanakan tugas pokok organisasi dalam rangka pencapaian tujuan, yang digambarkan dengan garis atau lini. Orang yang melakukan tugasnya berdasarkan keahlian yang dimilikinya, orang ini berfungsi hanya untuk memberikan saran - saran kepada unit operasional. Orang-orang tersebut disebut staf.
Di dalam organisasi garis dan staf terdapat spesialisasi yang beraneka ragam yang dipergunakan secara maksimal. Dalam melaksakan pekerjaannya, anggota atau lini dapat menerima pengarahan serta informasi dari staf. Pengarahan yang diberikan staf dapat dijadikan pedoman bagi pelaksana. Staf mempunyai pengaruh yang besar dalam pelaksanaan pekerjaan.

Kebaikan organisasi garis & staf :
·       Adanya pembagian tugas yang jelas antara orang-orang yang melaksanakan tugas pokok dan penunjang.
·       Keputusan yang diambil biasanya telah dipertimbangkan secara matang oleh segenap orang yang terdapat dalam organisasi, termasuk staf.
·       Adanya kemampuan dan bakat yang berbeda-beda dari anggota organisasi memungkinkan dikembangkannya spesialisasi keahlian.
·       Adanya ahli-ahli dalam staf akan menghasilkan mutu pekerjaan yang lebih baik.
·       Disiplin para anggota tinggi karena tugas yang dilaksanakan oleh seseorang sesuai dengan bakat kealian, pendidikan dan pengalamannya.

Keburukan organisasi garis & staf :
·      Bagi para pelaksana operasional perbedaan antara perintah dan saran tidak selalu jelas. Maksudnya dalam pelaksanaan tugas  –  tugas operasional, orang-orang lini atau garis dihadapkan pada dua macam atasan, yaitu atasan yang terdapat dalam komando yang mempunyai hak memerintah dan pimpinan staf yang meskipun hanya berhak memberikan saran, namun perlu pula ditaati karna sarannya berdasarkan pada keahlian dan wewenang fungsional.
·      Saran serta nasehat dari staf mungkin kurang tepat atau sulit dilaksanakan, karena kurang adanya tanggung jawab terhadap perkerjaan.
·      Pejabat garis cenderung untuk mengabaikan gagasan dari staf sehingga gagasan tersebut dapat tidak berguna.
·      Timbulnya kekacauan bila tugas - tugas tidak dirumuskan dengan jelas.


C.     Organisasi Fungsional
Organisasi dengan bentuk ini merupakan suatu organisasi yang berdasarkan pembagian tugasnya serta kegiatannya pada spesialisasi yang dimiliki oleh pejabat -pejabatnya. Organisasi ini tidak terlalu menekan hirarki struktural, tetapi lebih pada sifat dan fungsi yang perlu dijalankan.
Dalam organisasi ini seorang bawahan dapat menerima beberapa instruksi dari beberapa pejabat serta harus mempertanggung jawabkannya pada masing-masing pejabat yang bersangkutan.
Kebaikan dari organisasi fungsional :
·      Adanya spesialisasi menyebabkan perencanaan tugas dapat dengan baik.
·      Spesialisasi karyawan dapat dilakukan secara maksimal.
·      Koordinasi antara orang-orang dalam satu fungsi mudah dilaksanakan atau dijalankan.
·      Pekerjaan mental dapat dipisahkan dari pekerjaan fisik.
Keburukan dari organisasi Fungsional :
·      Tanggung jawab terbagi-bagi, sehingga jika terjadi satu masalah tidak jelas siapa yang harus bertanggung jawab penuh.
·      Ditinjau dari segi karyawan, banyaknya atasan yang membingungkan.
·      Terjadi saling mementingkan fungsi masing - masing menyebabkan koordinasi yang bersifat menyeluruh sukar dijalankan.
·      Pertukaran (mutasi) pekerjaan sukar dilakukan, karena anggota organisasi terlalu mengspesialisasikan diri dalam satu bidang keahliannya saja, sehingga untuk mengadakan pertukaran jabatan harus dilakukan suatu pendidikan yang intensif terlebih dahulu.   


D.    Organisasi Garis & Fungsional
Organisasi Lini dan Fungsional adalah organisasi yang masing - masing anggota mempunyai wewenang yang sama dan pimpinannya kolektif. Organisasi Komite lebih mengutamakan pimpinan, artinya dalam organisasi ini terdapat pimpinan “kolektif/ presidium/plural executive” dan komite ini bersifat managerial. Komite dapat juga bersifat formal atau informal, komite - komite itu dapat dibentuk sebagai suatu bagian dari struktur organisasi formal, dengan tugas - tugas dan wewenang yang dibagi - bagi secara khusus.

Kebaikan dari organisasi garis & fungsional :
·       Solidaritas tinggi.
·       Disiplin tinggi.
·       Produktifitas tinggi karena spesialisasi dilaksanakan maksimum.
·       Pekerjaan - pekerjaan yang tidak rutin atau teknis tidak dikerjakan.
·       Keputusan dapat diambil dengan baik dan tepat.
·       Kecil kemungkinan penggunaan kekuasaan secara berlebihan dari pimpinan.
·       Usaha kerjasama bawahan mudah digalang.


Keburukan dari organisasi garis & fungsional :
·      Kurang fleksibel dan tour of duty.
·      Spesialisasi memberikan kejenuhan.
·      Proses pengambilan keputusan agak larnban karena harus dibicarakan terlebih dahulu dengan anggota organisasi.
·      Kalau terjadi kemacetan kerja, tidak seorang pun yang mau bertanggung jawab melebihi yang lain.
·      Para pelaksana sering bingung, karena perintah datangnya tidak dari satu orang saja.
·      Kreativitas nampaknya sukar dikembangkan, karena perintah pelaksanaan didasarkan pada kolektivitas.

E.     Organisasi Matrik
Organisasi matrik disebut juga sebagai organisasi manajemen proyek yaitu or­ganisasi di mana penggunaan struktur organisasi menunjukkan di mana para spesialis yang mempunyai ketrampilan di masing-masing bagian dari kegiatan perusahaan dikum­pulkan lagi menjadi satu untuk mengerjakan suatu proyek yang harus diselesaikan.
Organisasi matrik digunakan berdasarkan struktur organisasi staf dan lini khususnya di bidang penelitian dan pengembangan.
Organisasi matrik akan menghasilkan wewenang ganda di mana wewenang horizon­tal diterima manajer proyek sedangkan wewenang fungsionalnya yaitu sesuai dcngan keahliannya dan tetap akan melekat sampai proyek selesai, karena memang terlihat dalam struktur formalnya. Sebagai akibat anggota organisasi matrik mempunyai dua wewenang, hal ini berarti bahwa dalam melaksanakan kegiatannya para anggotanya juga harus melaporkan kepada dua atasan
Untuk mengatasi masalah yang mungkin timbul, biasanya manajer proyek diberi jaminan untuk melaksanakan wewenangnya dalam memberikan perintah di mana manajer proyek tersebut akan langsung lapor kepada manajer puncak.

Kebaikan dari organisasi matrik :
Pada fleksibelitas dan kemampuannya dalam memperhatikan masalah - masalah yang khusus maupun persoalan teknis yang unik serta pelaksanaan kegiatan organisasi matrik tidak mengganggu struktur organisasi yang ada.

Keburukan dari organisasi matrik :
Manajer proyek tak bisa mengkoor­dinir berbagai bagian yang berbeda hingga menghadapi kesulitan dalam mengembangkan tim yang terpadu dikarenakan penyimpangan pelaksanaan perintah untuk masing-masing individu. Untuk mengatasi kesulitan yang mungkin timbul, maka manajer proyek biasanya diberi wewenang khusus yang penting, misalnya: dalam menentukan gaji, mempromosikan atau melakukan perlakuan personalia.

F.      Organisasi Komite
Organisasi komite adalah bentuk organisasi di mana tugas kepemimpinan dan tugas tertentu dilaksanakan secara kolektif oleh sekelompok pejabat, yang berupa komite atau dewan atau board dengan pluralistik manajemen.

Kebaikan dari organisasi komite :
·       Pelaksanaan decision making berlangsung baik karena terjadi musyawarah dengan pemegang saham maupun dewan.
·       Kepemimpinan yang bersifat otokratis sangat kecil.
·       Dengan adanya tour of duty maka pengembangan karier terjamin.


Keburukan dari organisasi komite :
·      Proses decesion making sangat lamban.
·      Biaya operasional rutin sangat tinggi.
·      Kalau ada masalah sering kali terjadi penghindaran siapa yang bertanggung jawab.



8.        Macam – macam Skema Organisasi & Penjelasannya

A.       Skema Organisasi Fungsional
Dalam skema organisasi fungsional, menjelaskan tentang letak dari fungsi-fungsi tugas dalam hubungannya dengan fungsi-fungsi yang lain.
B.       Skema Organisasi Jabatan
Dalam skema organisasi jabatan, menjelaskan tentang garis wewenang yang harus dianut sesuai dengan jabatan masing-masing.
C.       Skema Organisasi Nama
Dalam skema organisasi nama, menjelaskan tentang garis wewenang yang harus dianut sesuai dengan nama-nama para pejabat yang bersangkutan.
D.       Skema Organisasi Nama dan Jabatan
Dalam skema organisasi nama dan jabatan, menggabungkan antara masing-masing jabatan dengan masing-masing nama para pejabat dalam suatu organisasi.
E.        Skema Organisasi Struktur
Dalam skema organisasi truktur, menjelaskan tingkatan jenjang antara unit-unit dalam organisasi tersebut.



Contoh Kasus

Konflik Buruh Dengan PT Megariamas
Sekitar 500 buruh yang tergabung dalam Serikat Buruh Garmen Tekstil dan Sepatu-Gabungan Serikat Buruh Independen (SBGTS-GSBI) PT Megariamas Sentosa, Selasa (23/9) siang ‘menyerbu’ Kantor Sudin Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Nakertrans) Jakarta Utara di Jl Plumpang Raya, Kelurahan Semper Timur, Kecamatan Koja, Jakarta Utara. Mereka menuntut pemerintah mengambil tindakan tegas terhadap perusahaan yang mempekerjakan mereka karena mangkir memberikan tunjangan hari raya (THR).

Ratusan buruh PT Megariamas Sentosa yang berlokasi di Jl Jembatan III Ruko 36 Q, Pluit, Penjaringan, Jakut, datang sekitar pukuk 12.00 WIB. Sebelum ditemui Kasudin Nakertrans Jakut, mereka menggelar orasi yang diwarnai aneka macam poster yang mengecam usaha perusahaan menahan THR mereka. Padahal THR merupakan kewajiban perusahaan sesuai dengan ketentuan yang tertuang dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 4/1994 tentang THR.

“Kami menuntut hak kami untuk mendapatkan THR sesuai dengan peraturan yang berlaku. Dan jangan dikarenakan ada konflik internal kami tidak mendapatkan THR, karena setahu kami perusahaan garmen tersebut tidak merugi, bahkan sebaliknya. Jadi kami minta pihak Sudin Nakertrans Jakut bisa memfasilitasi kami,” jelas Abidin, koordinator unjuk rasa ketika berorasi di tengah-tengah rekannya yang didominasi kaum perempuan itu, Selasa (23/9) di depan kantor Sudin Nakertrans Jakut. Sekedar diketahui ratusan buruh perusahaan garmen dengan memproduksi pakaian dalam merek Sorella, Pieree Cardine, Felahcy, dan Young Heart untuk ekspor itu telah berdiri sejak 1989 ini mempekerjakan sekitar 800 karyawan yang mayoritas perempuan.

Demonstrasi ke Kantor Nakertrans bukan yang pertama, sebelumnya ratusan buruh ini juga mengadukan nasibnya karena perusahan bertindak sewenang-wenang pada karyawan. Bahkan ada beberapa buruh yang diberhentikan pihak perusahaan karena dinilai terlalu vokal. Akibatnya, kasus konflik antar buruh dan manajemen dilanjutkan ke Pengadilan Hubungan Industrial. Karena itu, pihak manajemen mengancam tidak akan memberikan THR kepada pekerjanya.

Mengetahui hal tersebut, ratusan buruh PT Megariamas Sentosa mengadu ke kantor Sudin Nakertrans Jakut. Setelah dua jam menggelar orasi di depan halaman Sudin Nakertrans Jakut, bahkan hendak memaksa masuk ke dalam kantor. Akhirnya perwakilan buruh diterima oleh Kasudin Nakertrans, Saut Tambunan di ruang rapat kantornya. Dalam peryataannya di depan para pendemo, Sahut Tambunan berjanji akan menampung aspirasi para pengunjuk rasa dan membantu menyelesaikan permasalahan tersebut. "Pasti kami akan bantu, dan kami siap untuk menjadi fasilitator untuk menyelesaikan masalah ini," tutur Sahut.

Selain itu, Sahut juga akan memanggil pengusaha agar mau memberikan THR karena itu sudah kewajiban. “Kalau memang perusahaan tersebut mengaku merugi, pihak manajemen wajib melaporkan ke pemerintah dengan bukti konkret,” kata Saut Tambunan kepada beritajakarta.com usai menggelar pertemuan dengan para perwakilan demonstrasi.

Sesuai peraturan, karyawan dengan masa kerja di atas satu tahun berhak menerima THR. Sementara bagi karyawan dengan masa kerja di bawah satu tahun di atas tiga bulan, THR-nya akan diberikan secara proporsional atau diberikan sebesar 3/12X1 bulan gaji. Karyawan yang baru bekerja di bawah tiga bulan bisa saja dapat tergantung dari kebijakan perusahaan.

Saut menambahkan, sejauh ini sudah ada empat perusahaan yang didemo karena mangkir membayar THR. “Sesuai dengan peraturan H-7 seluruh perusahaan sudah harus membayar THR kepada karyawannya. Karena itu, kami upayakan memfasilitasi. Untuk kasus karyawan PT Megariamas Sentosa memang sedang ada sedikit permasalahan sehingga manajemen sengaja menahan THR mereka. Namun, sebenarnya itu tidak boleh dan besok kami upayakan memfasilitasi ke manajemen perusahaan.

Lebih lanjut dikatakannya, untuk kawasan Jakarta Utara tercatat ada sekitar 3000 badan usaha atau perusahaan di sektor formal. Untuk melakukan monitoring, pihaknya menugaskan 15 personel pengawas dan 10 personel mediator untuk menangani berbagai kasus seperti kecelakaan kerja, pemutusan hubungan kerja, tuntutan upah maupun upah normatif dan THR. “Kami masih kekurangan personel, idealnya ada 150 personel pengawas dan 100 personel mediator,” tandas Saut Tambunan

Analisis & Saran


Dengan membaca artikel diatas kita mendapatkan salah satu contoh kasus suatu konflik yang terjadi dalam suatu organisasi perusahaan, didalam kasus ini terlihat bahwa seorang pemimpin berlaku tidak bertanggung jawab, tidak adil dan tidak jujur terhadap bawahannya dalam memimpin dan menjalankan suatu perusahan. Mereka beretika tidak baik dengan tidak memberikan hak para buruh, berbohong pada buruh, tidak memberikan hak THR, bisa memecat buruh yang menurut mereka terlalu vokal dengan mudah dan senantiasa mempermainkan para bawahannya terutama buruh dengan bertindak sangat tidak bijaksana sebagai seorang yang memiliki kekuasaan di dalam perusahaan. Kasus seperti ini jelas sangat berpengaruh terhadap terjadinya sebuah konflik. Kasus etika dan sikap pemimpin adalah penyebab utama terjadinya konflik dalam kasus ini. Bila kasus seperti ini semakin banyak maka semakin banyak pula buruh yang akan menjadi korban para pemilik perusahaan yang tidak bertanggung jawab dan bertindak sewenang-wenang seperti contoh kasus diatas. Bila kasus ini tidak selesai dengan cara mediator maka perlu adanya proses hukum karena pemilik telah melanggar hak seseorang dan telah melanggar hukum yang berlaku tentang pemberian THR kepada tenaga kerja. Mungkin ini adalah salah satu solusi yang mungkin bisa menyelesaikan konflik dalam perusahaan seperti ini dan sebaiknya para pengusaha memperlakukan bawahannya dengan sebaik - baiknya dengan memberikan hak sesuai dengan kewajiban mereka di perusahaan.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Enterprise Project Management